Manajemen Modal Kerja |
Modal kerja, atau umum dikenal sebagai “working capital” dapat dikatakan merupakan “urat nadi” suatu bisnis, penentu keberlangsungan usaha (survival)
suatu bisnis baik dalam jangka pendek, menengah maupun dalam jangka
panjang.Di samping itu, pengelolaan modal kerja merupakan infrastruktur
yang melandasi kemampuan menghasilkan laba dan kemampuan mendukung
pertumbuhan suatu bisnis.Manajemen modal kerja dalam banyak kejadian,
merupakan faktor pembeda yang utama antara perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan
Banyak perusahaan dan bisnis yang
berjuang habis-habisan di sisi pemasaran dan penjualan, namun
ketidakmampuan mengelola modal kerja, mengakibatkan banyak pengusaha dan
manajer yang tidak mampu memahami mengapa mereka selalu “kekurangan
atau kehabisan” modal kerja betapapun banyaknya “modal kerja” yang sudah
ditanamkan ke dalam suatu bisnis atau perusahaan. Jangankan mengelola
modal kerja, bahkan masih banyak perusahaan diketahui belum mengetahui
apa itu modal kerja, dan bagaimana menghitungnya.
Walaupun “modal kerja” terdengar sebagai
suatu konsep yang sederhana, namun ketidakpahaman dan bahkan apalagi
bagaimana mengelolanya, mengakibatkan dalam praktiknya lebih sulit untuk
dikelola, ditambah dengan kompleksitas bisnis yang melingkupinya.Banyak
pengusaha dan manajer dalam membangun suatu usaha, tidak memiliki
pemahaman yang baik terkait berapa dan pengelolaan modal kerja yang
dibutuhkan dalam suatu bisnis.Pola pikir dan fokus yang berlebihan pada
perolehan laba jangka pendek tanpa diimbangi dengan disiplin pada kas
dan modal kerja telah mengalihkan perhatian banyak perusahaan dan
manajer dari hal-hal yang mendasar dalam pengelolaan modal kerja suatu
bisnis.
Masih banyak perusahaan yang mencampur-adukkan pemahaman atas Laba (Profit) dengan Arus Kas (Cash Flow).Banyak
perusahaan yang dianggap “untung” dari segi bisnis atau laporan laba
rugi perusahaan menunjukkan laba bersih, namun tetap mengalami kesulitan
untuk melanjutkan pengembangan bisnisnya dan bahkan ada yang sampai
tidak bisa melanjutkan bisnisnya. Tidak demikian halnya, jarang terdapat
perusahaan atau bisnis dengan arus kas yang solid akan mengalami hal
yang sama.
Modal Kerja dekat dengan Arus Kas
apalagi untuk awal-awal berjalan, sehingga dapat dikatakan untuk bisnis
“awal” perlu diperhatikan dalam jangka pendeknya “Manage For Cash Flow, Not Profitability” – Kelola Bisnis untuk Arus Kas-nya dan bukan Profitabilitas/Keuntungan. baca selengkapnya di situs http://www.futurumcorfinan.com/training/manajemen-modal-kerja/