Tuesday 18 March 2014

METODE KLASIK KEPEMIMPINAN

Studi Tentang Kepemimpinan
Studi  Tentang Kepemimpinan
     Sejak dulu memang teori kepemimpinan oleh para ahli sudah ada baik kepemipinan yang berhasil maupun kepemimpinan yang tidak berhasil. Kepemimpinan Gagal adalah kepemimpinan yang hanya dijalankan ketika ada pengawasan sedangkan Kepemimpinan Yang Berhasil adalah kepemimpinan yang setiap program kerjanya dijalankan oleh anggota yang dipimpinnya walaupun tanpa adanya kepengawasan. Sebagian sebab sudah ada yang diketahui, sebagian belum terungkap bahwa kepemimpinan banyak mempengaruhi cara kerja dan perilaku banyak disekitarnya.

Studi IOWA
Adalah usaha untuk mempelajari kepemimpinan, pertama kali dikemukakan oleh Ronald Lippit dan Raphic White tahun 1930 di UNIVERSITAS IOWA studi ini mempunyai dampak panjang terhadap studi berikutnya. Dalam penelitian ini Club Hobby dari anak umur 10 tahun mulai dibentuk, sebab sejak usia dini pembentukan karakter bakat berjalan dengan lancar.
Setiap club diminta memainkan 3 style kepemimpinan yaitu :
  1. Otokratis
  2. Demokratis
  3. Semaunya sendiri (Laize Fire)

Pemimpin yang Otokratis atau Otoriter selalu bertindak sangat direktif, selalu memberikan pengarahan dan tidak memberik kesempatan timbulnya partisipasi, kepemimpinan seperti ini cenderung memberikan perhatian individual ketika ketika memberikan ujian dan kritik, tetapi berusaha untuk bersikap impersonal dan berkawan dibandingkan dengan permusuhan secara terbuka (Top-Down)

Pemimpin Demokratis mendorong kelompok diskusi dan membuat keputusan untuk bersifat obyektif dalam pemberian ujian dan identik dia menjadi satu dengan kelompok dalam memberikan spirit (Bottom-Up)

Adapun pemimpin Semaunya Sendiri (Laize Fire) membrikan kebebasan yang mutlak terhadap anggotanya, pemimpin semacam ini tidak memberikan contoh kepemimpinan.

Dengan melakukan eksperimen tiga, kepemimpinan tersebut dimanipulasi  sedemikian sehingga mampu menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel-variabel seperti kepuasan dan prestasi agresi.
Pengendalian eksperimen itu meliputi sebagai berikut :

Sifat anak laki-laki.
Semua anak laki-laki memiliki kecerdasan perilaku sosial yang sama
Tipe-tipe aktifitas yang dilakukan.
setiap club membuat suatu hal yang sama, misanya : topeng, model pesawat terbang, dinding, potongan-potongan sabun
Perangkat fisik dan pelengkapnya.
percobaan dilakukan dalam ruangan yang ramai dan mempergunakan perlengkapan yang dikenal semua klub.
Karakteristik dan kepribadian pemimpin.
Pemimpin-pemimpin diperkenankan memainkan gaya yang berbeda.

Abdul Hamid (Macam-macam Model Kepemimpinan)
Dalam kepemimpinan seorang pemimpin memiliki gaya yang berbeda dalam memimpin ada yang memekai gaya Otakratis atau Otoriter, ada pula yang memakai gaya Demokratis, serta juga ada yang memakai gaya Laize Fire (semaunya sendiri), dalam hal ini kepemimpinan Otoriter dipahami sebuah gaya kepemimpinan dimana hanya pemimpin yang harus memberikan ide pokok tujuan organisasi, sedangkan anggota tidak diberik kesempatan untuk menyampaikan pendapat, tugas anggota hanyalah yang menjalankan ide pokok pemimpin mereka tersebut hal ini bisa dicontohkan pada masa kepemimpinan Lenin,

sedangkan Demokratis adalah sebuah kepemimpinan dimana pemimpim memberikan kesempatan kepada bahawannhya untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam kepimimpinan demokratis ini dapat diartikan sebagai gaya kepemimpinan yang merakyat (memahami keinginan bahawan),

Gaya Laize Fire diartikan segabai gaya kepemimpinan semaunya sendiri artinya memberikan kebebasan yang mutlak kepada kelompok, dapat dicontohkan seperti sebuah organisasi geng motor yang melakukan aksinya dijalanan, dimana aksinya pada daasrnya untuk kepentingan kelompok, akan tetapi dengan cara yang tidak baik (Merampok untuk kepentingan kelompok, serta kegiatan-kegiatan lain yang merugikan masyarakat).